BAB 2. VIRUS
AIDS adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, penyakit ini termasuk yang paling menakutkan. Anehnya orang yang terkena virus AIDS tidak akan mengalami gejala sampai 10 tahun. Namun, para pecandu narkoba jika terkena penyakit AIDS akan mengalami kemunduran daya tahan tubuh dengan sangat cepat.
Tujuan pembelajaran kalian pada bab ini adalah:
dapat mendeskripsikan ciri-ciri virus;
dapat mendeskripsikan replikasi virus;
dapat mendeskripsikan peran virus dalam kehidupan.
dapat mendeskripsikan ciri-ciri virus;
dapat mendeskripsikan replikasi virus;
dapat mendeskripsikan peran virus dalam kehidupan.
A. Ciri-Ciri Virus
Menurut Keeton (1986:1023), kata virus berasal dari bahasa Latin, yakni virion yang berarti racun. Virus ditemukan pada abad ke-19. Awalnya, Louis Pasteur dan Robert Koch mengisolasi beberapa patogen (penyebab penyakit) pada manusia dan hewan peliharaan. Akan tetapi, ketika dilakukan isolasi beberapa penyakit, salah satunya cacar air, tidak ditemukan mikroorganisme sebagai penyebabnya.
Beberapa tahun setelah penemuan Avery, banyak muncul bukti kuat bahwa DNA merupakan materi genetik pada beberapa organisme. Bukti terkuat itu diperoleh dari penelitian mengenai virus. Pada tahun 1952, Alfred Hershey dan Martha Chase melakukan beberapa percobaan pada bakteriofage (atau disingkat Fag) – Virus yang menyerang bakteri.
Sebagian besar virus membawa sekitar 50 gen di dalam selubung proteinnya, meskipun beberapa virus hanya memiliki tiga gen serta ada pula yang 300 gen. Virus merupakan penyebab beberapa penyakit pada manusia, hewan maupun tumbuhan.
Menurut keadaan fisiknya benda dibedakan menjadi dua macam yaitu benda mati (abiotik) dan benda hidup (biotik). Biotik dapat melakukan metabolisme di antaranya nutrisi, sintesis, ekskresi, reproduksi, regulasi, respon terhadap rangsang. Adapun abiotik tidak dapat melakukan metabolisme.
Virus oleh para ilmuwan dikatakan sebagai benda mati, jika virus tersebut di luar sel hidup. Namun, jika virus mendapatkan tempat pada sel hidup/organisme, virus akan menunjukkan aktivitas layaknya sel hidup, yaitu mampu bereproduksi sehingga dapat bertambah banyak. Dengan demikian virus dapat dikategorikan sebagai bentuk peralihan antara benda mati dengan makhluk hidup.
Semenjak Anthonie Van Leuwenhoek (1632 – 1723) menemukan mikroskop, peneliltian tentang mikroorganisme mulai berkembang. Perkembangan itu makin pesat setelah ditemukannyamikroskop elektron.
Tahun 1882 A. Meyer mendapatkan suatu penyakit yang menyerang tanaman tembakau, ditandai daunnya berbintik-bintik kekuningan. A. Meyer mencoba mengekstrak daun yang terinfeksi dan menyemprotkan ke daun tembakau yang sehat, ternyata daun yang sehat dapat tertulari penyakit tersebut.
Dengan menggunakan filter (saringan) yang dapat menyaring bakteri, D. Ivanowsky melakukan penyaringan getah tanaman tembakau lalu hasilnya dioleskan pada daun tanaman yang sehat, ternyata tanaman yang sehat menjadi tertular juga. Kesimpulan mereka, organisme yang menyerang tananam tembakau adalah patogen yang berukuran sangat kecil/zat kimia yang diproduksi oleh bakteri dan lolos dari penyaringan.
Pada tahun 1987 M.Bejerink, berkebangsaan Belanda menemukan fakta bahwa organisme yang menyerang tembakau tidak dapat tumbuh di dalam medium biakan bakteri dan tidak mati walaupun dimasukkan ke dalam alkohol. Bejerink menyimpulkan bahwa orgnisme yang menyerang tembakau tersebut sangatlah kecil yang hanya dapat hidup dalam makhluk hidup yang diserangnya.
Pada tahun 1935, Windell Stanley dari AS berhasil mengkristalkan organisme yang menyerang tanaman tembakau tersebut dan diberinya nama TMV (Tobacco Mozaik Virus).
Ciri-ciri virus:
- Tidak memiliki bentuk sel (aseluler).
- Berukuran antara (20 – 300) milimikron.
- Hanya memiliki satu macam asam nukleat saja yaitu ADN (asam dioksiribo nukleat) atau ARN (asam ribo nukleat).
- Berupa hablur atau kristal dengan bentuk yang bervariasi; oval memanjang, silindris, kotak dan lain-lainnya.
- Tubuhnya tersusun atas kepala, kulit selubung (kapsid) yang berisi ADN atau ARN saja dan serabut ekor.
Sedangkan menurut Campbell (1998: 325), virus memiliki ciri-ciri, yaitu :
- hanya dapat hidup dan memperbanyak diri di dalam sel hidup organisme lain;
- untuk bereproduksi, virus hanya memerlukan asam nukleatnya saja;
- virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja;
- dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya patogen apabila diinfeksikan ke organisme hidup;
- bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organelorganel sel.
Sebagai contoh untuk kita pelajari adalah morfologi dan struktur Bakteriofage, yaitu virus yang mampu menyerang bakteri Escherichia coli.
1. Bagian kepala.
Bagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.
2. Isi tubuh.
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus, Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.
3. Ekor.
Ekor merupakan alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi, seperti gambar di samping.
Bagian ini dibungkus oleh selubung protein yang disebut kapsid, sebagai pemberi bentuk tubuh virus. Kapsid berupa selubung yang terdiri dari monomer identik yang masing-masing terdiri rantai polipeptida.
2. Isi tubuh.
Tubuh virus tersusun atas materi genetik atau molekul pembawa sifat-sifat yang dapat diturunkan berupa ADN atau ARN saja. Virus yang isi tubuhnya berupa ADN antara lain: Papova virus, Herpes virus, Adeno virus, Pox virus. Adapun tubuhnya yang berisi ARN antara lain: Paramyxo virus, Rhabdo virus, Reovirus, Picorna virus, Toga virus. Di dalam tubuh, virus tidak memiliki organel-organel sel seperti mitokondria, ribosom dan lain-lainnya.
3. Ekor.
Ekor merupakan alat untuk kontak ke tubuh organisme yang diserangnya. Ekor terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi dengan serabut-serabut/benang-benang. Bentuk virus bervariasi, seperti gambar di samping.
Virus merupakan partikel ultra mikroskopis yang hanya hidup di dalam sel. Hidup virus tersusun atas asam nukleat dan protein. Asam nukleat membawa informasi genetik virus dan protein berfungsi sebagai pelindung yang menyelubungi asam nukleat. Asam nukleat virus dapat berupa ADN (asam dioksiribounukleat) atau ARN (asam ribonukleat). Beberapa jenis
virus juga memiliki protein yang berfungsi sebagai enzim.
Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya memiliki satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang memiliki beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid disebut kapsomer.
Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus memiliki pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai alat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel hidup disebut virion.
Fungsi kapsid bagi virion adalah sebagai berikut.
1. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
2. Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
3. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang ketika melakukan infeksi.
virus juga memiliki protein yang berfungsi sebagai enzim.
Kadang-kadang selubung pelindung virus tidak hanya tersusun atas protein, tetapi mengandung karbohidrat (disebut glikoprotein) dan lemak (disebut lipoprotein). Kebanyakan virus hanya memiliki satu selubung pelindung, namun demikian ada juga virus yang memiliki beberapa lapis pelindung. Pelindung ini disebut kapsid dan protein penyusun kapsid disebut kapsomer.
Kapsid yang berisi asam nukleat disebut nukleokapsid. Selain protein pelindung, beberapa virus memiliki pelindung tambahan berupa membran lipoprotein yang melingkupi nukleokapsid dan disebut kapsul. Beberapa jenis virus mempunyai alat tambahan seperti ekor dan serabut. Virus yang strukturnya sempurna, matang, dan mampu menginfeksi sel hidup disebut virion.
Fungsi kapsid bagi virion adalah sebagai berikut.
1. Melindungi asam nukleat virus dari kerusakan, misalnya oleh enzim pencernaan (nuklease).
2. Pada permukaan kapsid terdapat bagian untuk mengenali reseptor (tempat melekat) pada permukaan sel inang.
3. Menyediakan protein enzim untuk menembus membran sel inang ketika melakukan infeksi.
B. Pengelompokan Virus
Berdasarkan jenis asam nukleat yang dimilikinya, virus dibagi menjadi dua kelompok, yakni virus yang mengandung RNA dan virus yang mengandung DNA.
- Virus yang mengandung RNA disebut juga ribovirus (Gambar 2.5), contohnya adalah virus toga penyebab demam kuning; retrovirus penyebab AIDS; dan virus rhabdo penyebab rabies.
- Virus yang mengandung DNA disebut deoksiribovirus contohnya adalah virus herpes penyebab herpes; virus POX penyebab cacar; dan virus mosaik penyebab bercak pada daun tembakau.
Berdasarkan jenis inangnya, virus dibedakan menjadi tiga kelompok:
Di dalam sel inang virus akan merusak ADN sel inang dan mengendalikan fungsi-fungsi fisiologi sel dan memerintahkan sel inang untuk membentuk virus-virus baru. Pembentukan virus baru ini disebut replikasi.
- Virus tanaman, dapat menginfeksi sel tanaman, biasanya disebarkan oleh serangga dan organisme lain.
- Virus hewan, dapat menginfeksi hampir semua jenis hewan dari protozoa sampai manusia. Beberapa jenis virus hanya dapat menginfeksi satu jenis hewan, namun ada pula yang mampu menginfeksi beberapa jenis hewan sekaligus.
- Virus bakteri, yaitu virus yang dapat menginfeksi bakteri.
Di dalam sel inang virus akan merusak ADN sel inang dan mengendalikan fungsi-fungsi fisiologi sel dan memerintahkan sel inang untuk membentuk virus-virus baru. Pembentukan virus baru ini disebut replikasi.
C. Replikasi Virus
Seperti telah disebutkan virus hanya dapat berkembangbiak di dalam sel hidup/jaringan hidup, misalnya di dalam jaringan embrio, jaringan tumbuhan maupun di dalam jaringan hewan dan manusia. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk bagian-bagian virus baru diperoleh dari sitoplasma sel yang ditempatinya. Proses perkembangbiakan virus disebut dengan istilah replikasi. Proses replikasinya dimulai sejak kontak dengan sel inang hingga terbentuknya virus-virus baru pada tahap akhir (lisis) telah berhasil diteliti oleh ahli-ahli di bidang biologi (lihat Gambar 2.3).
Siklus reproduksi virus ada dua cara, yakni siklus litik dan siklus lisogenik. Sebagai contoh, perhatikan kedua siklus tersebut pada virus bakteriofage T4, yang menyerang bakteri Escherichia coli.
a. Siklus Litik
Menurut Campbell (1998: 328), siklus litik merupakan siklus reproduksi pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang. Pada saat membran dinding sel inang pecah atau lisis, virus-virus baru yang terbentuk di dalam sel inang akan keluar dan siap untuk menginfeksi sel inang yang baru.
Siklus litik pada virus bakteriofage, dimulai ketika ekor bakteriofage menancap pada bagian luar permukaan sel E. coli. Selanjutnya, pembungkus ekor akan masuk lebih dalam menembus membran sel. Melalui ekor tersebut, virus menyuntikkan DNA virus ke dalam sel E. coli. Sekali DNA virus masuk, sel E.coli mulai mengartikan gen-gen virus. Salah satu gen pertama yang diartikan oleh sel E. coli adalah gen untuk menghasilkan enzim penghancur DNA sel E. coli sendiri. Kini, setelah DNA sel E. coli hancur, DNA virus mengambil alih metabolisme sel inang.
DNA virus memerintahkan metabolisme sel inang untuk membentuk komponen virus. Komponen-komponen tersebut terdiri atas kepala, ekor, dan serat ekor. Setelah itu, komponen-komponen tersebut akan membentuk virus-virus baru di dalam sel bakteri tadi. Akhirnya gen dalam DNA virus memerintahkan metabolisme sel inang untuk memproduksi enzim (lisozim) yang dapat merusak dinding sel bakteri. Enzim tersebut menyebabkan dinding sel lisis (pecah) sehingga sekitar 100 hingga 200 virus akan dikeluarkan dari dalam sel bakteri. Keseluruhan tahapan tersebut memerlukan waktu kurang dari 1 jam.
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Menurut Sri Widayati (2009:24) siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.
1). Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
2). Fase penetrasi sel inang
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
3). Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
4). Fase replikasi (fase sintesis: penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap sel bakteri E. coli yang diserang oleh virus T dapat menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5). Fase pemecahan sel inang atau litik
Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah (litik). Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel bakteri E. coli yang baru (yang lain).
b. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, dinding sel bakteri tidak akan segera lisis (perhatikan kembali Gambar 2.6). Pada siklus lisogenik, materi genetik virus diproduksi di dalam sel bakteri tanpa menghancurkan inangnya. Tahap awal dari siklus ini adalah virus bakteriofage menempel pada dinding sel bakteri. Kemudian, melalui ekornya disuntikkan DNA ke dalam sel bakteri. DNA virus kemudian menyisip ke dalam DNA bakteri. DNA virus ini bersifat laten (tidak aktif membelah). DNA baru tersebut dinamakan profage. Profage kemudian mengadakan replikasi. Apabila keadaan lingkungan menguntungkan, profage akan memasuki tahap selanjutnya, yakni siklus litik. Pada tahap tersebut, terjadi biosintesis yang diakhiri dengan pembentukan dan pelepasan virus-virus baru.
a. Siklus Litik
Menurut Campbell (1998: 328), siklus litik merupakan siklus reproduksi pada virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang. Pada saat membran dinding sel inang pecah atau lisis, virus-virus baru yang terbentuk di dalam sel inang akan keluar dan siap untuk menginfeksi sel inang yang baru.
Siklus litik pada virus bakteriofage, dimulai ketika ekor bakteriofage menancap pada bagian luar permukaan sel E. coli. Selanjutnya, pembungkus ekor akan masuk lebih dalam menembus membran sel. Melalui ekor tersebut, virus menyuntikkan DNA virus ke dalam sel E. coli. Sekali DNA virus masuk, sel E.coli mulai mengartikan gen-gen virus. Salah satu gen pertama yang diartikan oleh sel E. coli adalah gen untuk menghasilkan enzim penghancur DNA sel E. coli sendiri. Kini, setelah DNA sel E. coli hancur, DNA virus mengambil alih metabolisme sel inang.
DNA virus memerintahkan metabolisme sel inang untuk membentuk komponen virus. Komponen-komponen tersebut terdiri atas kepala, ekor, dan serat ekor. Setelah itu, komponen-komponen tersebut akan membentuk virus-virus baru di dalam sel bakteri tadi. Akhirnya gen dalam DNA virus memerintahkan metabolisme sel inang untuk memproduksi enzim (lisozim) yang dapat merusak dinding sel bakteri. Enzim tersebut menyebabkan dinding sel lisis (pecah) sehingga sekitar 100 hingga 200 virus akan dikeluarkan dari dalam sel bakteri. Keseluruhan tahapan tersebut memerlukan waktu kurang dari 1 jam.
Siklus litik adalah replikasi virus yang disertai dengan matinya sel inang setelah terbentuk anakan virus yang baru. Siklus litik virus yang telah berhasil diteliti oleh para ilmuwan adalah siklus litik virus T (Bacteriophage), yaitu virus yang menyerang bakteri Escherichia coli (bakteri yang terdapat di dalam colon atau usus besar manusia).
Menurut Sri Widayati (2009:24) siklus litik Bakteriofag terdiri atas 5 fase, yaitu fase adsorbsi, fase penetrasi sel inang, fase eklifase, fase replikasi, dan fase pemecahan sel inang. Berikut penjelasannya.
1). Fase Adsorbsi
Pada fase ini, ujung ekor Bakteriofag menempel atau melekat pada bagian tertentu dari dinding sel bakteri yang masih dalam keadaan normal. Daerah itu disebut daerah reseptor (receptor site atau receptor spot). Virus yang menyerang bakteri E. coli, memiliki lisozim (lisozyme) yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri.
2). Fase penetrasi sel inang
Pada fase ini, kulit ujung ekor virus T dan dinding sel bakteri E. coli yang telah menyatu tersebut larut hingga terbentuk saluran dari tubuh virus T dengan sitoplasma sel bakteri. Melalui saluran ini ADN virus merusak ke dalam sitoplasma bakteri dan bercampur dengannya.
3). Fase eklifase
Pada fase ini, setelah bercampur dengan sitoplasma bakteri, ADN virus mengambil alih kendali ADN bakteri. Pengendalian ini terjadi di dalam proses penyusunan atau sintesis protein di dalam sitoplasma
bakteri. Seterusnya ADN virus mengendalikan sintesis protein kapsid virus.
4). Fase replikasi (fase sintesis: penyusunan)
Virus baru pada fase ini mulai dibentuk. ADN virus T mengadakan pembentukan atau penyusunan ADN virus yang baru, dengan menggunakan ADN bakteri sebagai bahan materinya, serta membentuk selubung protein kapsid virus. Maka terbentuklah beratus-ratus molekul ADN baru virus yang lengkap dengan selubungnya. Setiap sel bakteri E. coli yang diserang oleh virus T dapat menghasilkan 200-300 virus T yang baru.
5). Fase pemecahan sel inang atau litik
Setelah terbentuk virus T yang baru, dinding sel bakteri akan pecah (litik). Selanjutnya sejumlah virus T yang baru tersebut akan keluar dan siap untuk menyerang sel bakteri E. coli yang baru (yang lain).
b. Siklus Lisogenik
Pada siklus ini, dinding sel bakteri tidak akan segera lisis (perhatikan kembali Gambar 2.6). Pada siklus lisogenik, materi genetik virus diproduksi di dalam sel bakteri tanpa menghancurkan inangnya. Tahap awal dari siklus ini adalah virus bakteriofage menempel pada dinding sel bakteri. Kemudian, melalui ekornya disuntikkan DNA ke dalam sel bakteri. DNA virus kemudian menyisip ke dalam DNA bakteri. DNA virus ini bersifat laten (tidak aktif membelah). DNA baru tersebut dinamakan profage. Profage kemudian mengadakan replikasi. Apabila keadaan lingkungan menguntungkan, profage akan memasuki tahap selanjutnya, yakni siklus litik. Pada tahap tersebut, terjadi biosintesis yang diakhiri dengan pembentukan dan pelepasan virus-virus baru.
Keterangan:
- Virus menyuntikkan DNA-nya ke dalam sel bakteri.
- DNA virus bergabung dengan DNA bakteri.
- DNA virus mengambil alih fungsi DNA bakteri sehingga sel bakteri dikontrol oleh DNA virus. DNA virus bereplikasi sehingga komponen virus terbentuk, seperti ekor dan serat ekor.
- Pembentukan virus baru.
- Sel bakteri mengalami lisis, virus baru terbentuk dan keluar dari sel.
- DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri.
- DNA bakteri melakukan pembelahan bersama DNA virus.
- Sel bakteri baru yang mengandung DNA virus telah terbentuk.
E. Peranan Virus bagi kehidupan
Tahukah kalian mengapa virus merugikan kehidupan makhluk hidup? Virus hidup di dalam sel hidup dengan memanfaatkan materisel yang ditempatinya. Hal itulah yang menyebabkan virus merugikan bagi kehidupan bagi tumbuhan, hewan maupun manusia karena menyebabkan berbagai penyakit. Namun, virus juga dapat menguntungkan manusia karena sebagai vektor yang dapat dimanfaatkan dalam teknik rekayasa genetika, membuat vaksin yang dapat mencegah suatu penyakit tertentu, atau untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu pula.
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia di antaranya:
1. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom)
AIDS adalah penyakit yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiensy Virus). Penyakit itu dapat ditularkan melalui kontak biasa seperti melauli luka-luka di kulit, selaput lendir, hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dari ibu yang menderita penyakit AIDS kepada anak yang sedang dikandungnya. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah penyakit AIDS, oleh sebab itu usaha-usaha apakah yang harus kita lakukan agar terhindar dari penyakit AIDS?
2. Hepatitis (Pembengkakan Hati)
Ada tiga tipe hepatitis, yaitu hepatitits A, hepatitis B, dan hepatitis C. Gejala-gejalanya: demam, mual, muntah-muntah, perubahan warna kulit dan selaput lendir berwarna kuning. Hepatitis A cenderung menimbulkan hepatitis akut, hepatitis B cenderung menimbulkan kronis, hepatitis C cenderung beresiko menderita kanker hati. Penularannya melalui minuman yang terkontaminasi virus, jarum suntik yang tidak steril, dan transfusi darah.
3. DB (Demam Berdarah)
Disebabkan oleh virus dengue. Virus ini dapat menyebabkan menurunnya kadar trombosit dan menyebabkan pecahnya kapiler darah sehingga gejala-gejala yang tampak adalah adanya bercak-bercak merah pada kulit, demam panas tinggi, sakit kepala, mimisan lebih parah lagi pendarahan pada organ-organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian. Vektor penyebab penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti.
4. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).
Diduga penyakit ini disebabkan oleh virus corona yang dibawa oleh mamalia golongan musang dan rakun. Virus ini mudah sekali mengalami mutasi. Gejala-gejala penyakit ini antara lain suhu tubuh di atas 40o C, menggigil, kelelahan otot, batuk kering, sakit kepala, sesak nafas, dan diare.
5. Influenza
Penyakit ini disebabkan oleh Orthomyxovirus. Morfologinya seperti bola, virus ini menyerang saluran pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan bernapas. Penyakit ini ditularkan melalui udara yang terserap masuk melalui saluran pernapasan. Gejala-gejalanya: demam,sakit kepala, pegal linu, kehilangan nafsu makan.
6. Gondong (Parotitis)
Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus. Virus yang hanya memiliki ARN (asam ribo nukleat) saja. Penyakit ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar paratiroid pada leher di bawah daun telinga. Penyakit ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung dengan penderita, melalui ludah, urin, dan muntahan. Jika seseorang telah sembuh dari penyakit gondong mereka akan memiliki kekebalan terhadap penyakit gondong tersebut.
7. Herpes Simpleks
Virus penyebab penyakit ini menyerang kulit dan selaput lendir. Bayi, anak-anak, dan orang dewasa dapat terserang oleh virus jenis ini. Lokasi yang diserang oleh virus ini adalah mata, bibir, mulut, kulit, alat kelamin, dan kadang-kadang otak. Virus menginfeksi tubuh melalui luka kecil. Pada bayi virus ini dapat menginfeksi pada saat kelahiran. Selain itu virus ini juga ditularkan melalui kontak seksual. Kecuali pada mata dan otak, gejala penyakit ini adalah timbulnya gelembung-gelembung kecil, gelembung ini sangat mudah pecah. Infeksi pada alat kelamin diduga merupakan salah satu penyebab adanya tumor ganas di daerah genitalis tersebut.
8. Campak (Morbili)
Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak. Gejala yang tampak antara lain demam tinggi, mengigau, batuk, mata pedih jika terkena cahaya, dan rasa ngilu di seluruh tubuh. Penyebab penyakit ini adalah Paramyxovirus, virus yang tidak memiliki enzim neurominidase. Di awal masa inkubasi virus berkembangbiak di saluran pernapasan atas. Di akhir masa inkubasi virus menuju ke darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh terutama kulit.
9. Polio
Pada umumnya polio menyerang pada anak-anak dengan gejala-gejala antara lain: demam, sakit kepala, tidak enak badan, mengantuk, sakit tenggorokan, mual, dan muntah. Kadang-kadang disertai rasa kaku pada bagian leher dan tulang belakang. Polio dapat menyebabkan kelumpuhan bila menyerang selaput meninges otak dan merusak sel saraf di otak depan. Vaksin untuk folio adalah vaksin Salk dan Sabin. Vaksin Salk berfungsi mengaktifkan produksi antibodi di serum,
menetralkan virus yang virulen saat memasuki aliran darah, dan mencegah serangan ke sistem saraf pusat. Sedangkan Vaksin Sabin mengandung virus folio yang telah dilemahkan.
10. Cacar
Virus penyebab cacar adalah Herpesvirusvaricellae, yang menyerang tubuh dan menimbulkan luka-luka pada sekujur tubuh. Jika sembuh meninggalkan bopeng pada kulit tubuh dan wajah.
11. Virus Avian influenza (H5N1), menyebabkan penyakit flu burung.
Berbagai virus yang menyerang hewan
- Rabdovirus, penyebab penyakit rabies pada anjing, kucing dan moyet.
- Avian influenza A (H5N1) penyebab penyakit flu pada unggas (burung, ayam) dan manusia. Virus ada 3 tipe, yaitu A, B, dan C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1, H3N2, H5N1, H9N2. (H=Hemaglutinin, N=Neuraminidase).
- NCD (New Castle Disease). Virus ini menyebabkan penyakit tetelo atau parrot fever pada unggas, misalnya pada ayam, dan itik.
- Food and Mouth Disease, penyebab penyakit kuku pada hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, dan kuda. Penyakit ini menyebabkan hewan ternak tidak dapat berjalan dan tidak dapat makan.
Berbagai virus yang menyerang tumbuhan:
- TMV (Tobacco Mozaic Virus). Penyebab penyakit mozaik, yakni bercak-bercak kuning pada daun tembakau, tomat, kentang, kacang kedelai. Penularannya melalui serangga.
- CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), penyebab penyakit degenerasi pembuluh tapis pada tanaman jeruk.
- Tungro, virus yang menyerang tanaman padi sehingga pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil. Penyebar virus ini adalah wereng cokelat dan wereng hijau.
- Virus Yellows, menyerang tumbuhan aster.
Kegunaan virus bagi kehidupan:
- Sebagai bahan untuk pembuatan vaksin, yaitu dengan cara virus dilemahkan atau dimatikan sehingga kemampuannya menimbulkan penyakit menurun atau hilang. Jika vaksin ini diberikan kepada orang yang sehat orang tersebut akan menjadi kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus tertentu karena didalam tubuh orang yang bersangkutan telah terbentuk antibodi.
- Sebagai vektor dalam teknik rekayasa genetika.
UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Secara morfologis virus dapat dikatakan sebagai ....
- a. makhluk terkecil yang hanya terdiri atas nukleoprotein
- b. sel yang hanya terdiri atas membran sel dan ADN atau ARN saja
- c. sel yang sangat kecil hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
- d. organisme yang tak dapat dilihat, karena terdiri atas substansi protoplasma
- e. makhluk terkecil yang terdiri atas ADN atau ARN saja yang dapat melakukan fungsi hidup seperti makhluk lalin
2. Pernyataan di bawah ini yang cocok sebagai medium untuk menumbuhkan pengembangbiakan virus adalah ....
- a. medium steril yang dibuat dari agaragar
- b. medium steril yang dibuat dari agaragar, vitamin, mineral
- c. air yang direbus kemudian didinginkan dan ditambahkan vitamin dan mineral
- d. embrio ayam yang hidup
- e. larutan gula yang steril
3. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh virus di bawah ini ialah ....
- a. cacar, influenza, demam berdarah
- b. cacar, antraks, disentri
- c. cacar, tifus, demam berdarah
- d. cacar, antraks, demam berdarah
- e. antraks, tifus, malaria
4. Bagian virus yang digunakan untuk menginfeksi inangnya adalah ....
- a. kepala
- b. ADN saja
- c. ekor
- d. kapsidnya saja
- e. leher
5. Jenis penyakit yang diakibatkan oleh virus yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh seseorang dan kerusakan saraf yang mengendalikan sistem gerak pada manusia adalah ....
- a. AIDS dan TMV
- b. AIDS dan rabies
- c. AIDS dan antraks
- d. AIDS dan polio
- e. AIDS dan FMD
6. Virus tungro adalah virus yang merupakan parasit pada tanaman padi penyebarnya adalah wereng coklat dan wereng hijau. Penyakit yang disebabkan oleh virius ini mengakibatkan ....
- a. tanaman tidak berbunga
- b. tanaman tidak berbuah
- c. tanaman menjadi kerdil
- d. tanaman tidak terjadi penyerbukan
- e. tanaman menjadi besar dan layu
7. Virus HIV (Human Imunodeviciency Virus) menyebabkan penyakit AIDS(Acquired Immune Deficiency Syndrom) pada manusia yang dapat menyebabkan ....
- a. kekurangan eritrosit
- b. kekurangan zat antikoagulan
- c. kekurangan antibodi
- d. kelumpuhan dan kerusakan sel-sel leukosit
- e. kekurangan jumlah trombosit dalam darah
8. Virus penyebab penyakit mozaik pada tanaman tembakau adalah ....
- a. CPVD
- b. TMV
- c. HIV
- d. NCD
- e. FMD
9. Penyakit NCD (New Castle Disease) banyak menyerang ayam dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh ....
- a. virus
- b. jamur
- c. bakteri
- d. protozoa
- e. cacing
10. Morfologi virus yang menyerang Escheria coli berbentuk ....
- a. bulat seperti bola
- b. seperti huruf t
- c. seperti segi empat (tetrahedral)
- d. seperti batang (jarum)
- e. seperti batang bengkok (spiral)
B. Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Siapakah yang menemukan vaksin cacar?
2. Disebut apakah selubung protein pada virus?
3. Penyakit apakah yang disebabkan oleh virus HIV?
4. Disebabkan oleh infeksi virus apakah penyakit flu burung?
5. Siapakah yang menemukan vaksin polio?
6. Bagaimanakah virus menginfeksi inang?
7. Disebut peristiwa apakah hancurnya sel inang karena perkembangbiakan virus?
8. Penyakit apakah yang disebabkan oleh TMV?
9. Hewan apakah yang menjadi vektor penyakit SARS?
10. Apakah tindakan yang harus kita lakukan agar terhindar dari serangan virus tertentu?
11. Mengapa virus dapat disebut sebagai benda mati? Jelaskan alasannya!
12. Sebutkan bagian-bagian yang menyusun tubuh virus!
13. Penyakit apa saja yang disebabkan virus dan apa nama jenis virusnya? Sebutkan 4 saja!
14. Dimanakah virus dapat berkembang biak dan mengapa?
15. Jelaskan proses perkembangbiakan virus secara daur litik!